Kamis, 31 Juli 2008

PENGAMEN JALANAN

dari Kios ke kios, dari warung ke warung, suara empat anak remaja lulusan SMA menjual suara merdunya dengan harga yang begitu murah. Semua bebas memberi harga kepada suara merdu mereka. Mau seribu kek, lima ratus kek, yang penting mereka bisa makan untuk hari ini. Mungkin itu yang berbunyi di dalam hati mereka.

Dari salah satu lirik lagu karangqan mereka, mereka menuangkan rasa sedih karena mereka tidak dapat melan jutkan kuliah mereka. Andai mereka menyadari akan kemerduan suara mereka, apa mereka akan berpikir untuk rekaman? Bodoh! Untuk makan saja mereka harus bersusah payah seharian keliling kota Banjarbaru, apalagi untuk uang rekaman.

Dari lubuk hati, sebenarnya saya juga ikut sedih dengan keadan mereka. Tapi apadaya, saya sekolah juga di biayai orang tua saya. Jadi, saya hanya bisa bersedih melihat kewadan mereka tanpa bisa membantu mereka sedikit pun, kecuali selembar uang seribu rupiah sebagai penggantinya.

Para dermawan tolonglah bantu mereka! Ya, saya juga berjanji, saya akan bersungguh-sungguh bersekolah selama orang tua saya masih mampu untuk membiayai saya sampai saya menjadi orang yang sukses dan akan menyelamatkan nasib remaja pada masa itu.
Karena saat ini saya masih dalam menuntut ilmu, baru kelas satu Aliyah, untuk itu kalian para dermawanlah yang trlebih dahulu menyantuni mereka...

1 komentar:

"TERIMAKASIH ATAS KOMENTARNYA."

IKLAN